Total Tayangan Halaman

Senin, 09 Januari 2017

Keteladanan Antikorupsi makin Langka

Keteladanan Antikorupsi makin Langka

Detail Diterbitkan pada Rabu, Juni 25 2014 10:10 Dibaca: 1147

Twitter

Pencegahan1

Perilaku pejabat pemerintahan yang gemar pamer hidup mewah membuat masyarakat akan apatis terhadap upaya pemberantasan korupsi. Ada pejabat yang untuk pesta pernikahan anaknya sampai menghabiskan puluhan miliar rupiah.

JURU bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menilai keteladanan dari para pejabat tentang kesederhanaan dan antikorupsi mulai langka di zaman sekarang.

"Bangsa Indonesia sekarang ini minim keteladanan. Padahal, keteladanan dari pemimpin dibutuhkan. Para pejabat justru mempertontonkan kemewahan dan foya-foyanya," katanya di Semarang, Jawa tengah, kemarin.

Hal itu diungkapkannya seusai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) KPK dengan tiga perguruan tinggi, yakni Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Katolik Soegijapranata.

Johan mencontohkan ada pejabat yang untuk pesta pernikahan anaknya sampai menghabiskan puluhan miliar rupiah, sedangkan kondisi masyarakat Indonesia masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.

"Ada pejabat yang untuk menikahkan anaknya saja sampai menghabiskan Rp35 miliar. Apa tidak boleh? Ya boleh-boleh saja, tetapi ya jangan dipertontonkan kepada masyarakat," katanya.

Menurut dia, pejabat yang mempertontonkan dan menonjolkan kemewahan justru akan membuat masyarakat bersikap apatis terhadap upaya pemberantasan tindak korupsi yang kian gencar dilakukan. Ia mengingatkan kesederhanaan yang dicontohkan para pendahulu, misalnya Mohammad Hatta semasa menjadi Wakil Presiden RI yang harus menabung hanya untuk membeli sepatu merek Bally yang diidamkannya.

"Hanya untuk membeli sepatu Bally yang diimpikannya, Bung Hatta pun masih menabung. Bahkan kalau tidak keliru, sepatu yang dii damkannya itu tidak sempat terbeli hingga akhir hayatnya," ungkapnya.

Demikian pula dengan keteladanan yang dicontohkan Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso yang selalu menunjukkan kesederhanaan meski sudah menjabat Kepala Kepolisian RI.

"Bahkan, Jenderal Hoegeng pindah dari rumah dinasnya tidak membawa apa-apa. Barang-barang yang dimilikinya hanya dibungkus kain. Keteladanan seperti inilah yang harus dicontoh," katanya.

Namun, kata Johan, para pejabat sekarang ini tidak memperlihatkan kesederhanaan sebagaimana dicontohkan para pejabat dulu, tapi justru menonjolkan dan mempertontonkan kemewahan dan foya-foya.

Pemanfaatan perpustakaan

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan pihaknya menggandeng perpustakaan tiga perguruan tinggi di Semarang dalam pemanfaatan publikasi lokal mereka untuk mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.

"Selama ini banyak publikasi lokal di perguruan tinggi, seperti skripsi, tesis, disertasi, hasil kajian dan penelitian berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan korupsi," kata Adnan. (Ant/P-1)

Sumber: Media Indonesia, 25 Juni 2014


https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/1932-keteladanan-antikorupsi-makin-langka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar