Ironis, Puasa Tak Cegah Korupsi

Detail Diterbitkan pada Senin, Juni 29 2015 12:59 Dibaca: 1242
ilustrasi-korupsi1JAKARTA - Ramadan bisa memaksa umat muslim menahan nafsu, terutama dari makan dan minum. Tapi bagaimana dengan nafsu untuk korupsi? Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi sementara, Johan Budi Sapto Prabowo, mengungkapkan selama ini lembaganya menangkap koruptor sebanyak empat kali pada saat Ramadan. "Bahkan kami pernah menangkap orang di malam takbiran di Jawa Tengah," kata Johan dalam diskusi antikorupsi Muhammadiyah bertajuk "Puasa Korupsi?", di kantor Muhammadiyah, kemarin.
Terakhir kali KPK menggelar operasi tangkap tangan kasus korupsi adalah pada Sabtu dua pekan lalu, hari ketiga Ramadan. Kala itu, KPK menggagalkan dugaan upaya suap senilai Rp 2,56 miliar yang melibatkan pejabat pemerintah daerah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Menurut Johan, korupsi di Indonesia sangat sulit diberangus. Terlebih karena telah menjangkiti orang maupun urusan yang berkaitan dengan agama. Dia mencontohkan korupsi pengadaan salinan kitab suci Al-Quran dan penyelenggaraan ibadah haji. "Bahkan ada informasi, mereka bertransaksi dengan cara berumrah bersama di Tanah Suci," katanya. "Transaksinya di sana biar tak ditangkap KPK."
Yang membikin Johan heran, KPK punya tahanan bupati dan wali kota, namun mereka tetap menang dalam pemilihan umum meski sedang berada di rumah tahanan. "Jadi, publik memilih mereka berdasarkan apa?" ujarnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengaku menggelar diskusi karena banyak koruptor ditangkap di bulan Ramadan. "Uang tunjangan hari raya pun hasil korupsi. Ini menunjukkan seolah-olah agama tak ada artinya," kata dia saat membuka diskusi.
Tingginya angka korupsi di Indonesia membuat Direktur Wahid Institute Yenny Wahid merasa miris. Putri mantan presiden Abdurrahman Wahid itu mengatakan Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim paling banyak di dunia. "Mengirim 200 juta orang pergi haji dan umrah," ujarnya. "Tapi korupsinya juga paling banyak," tuturnya. Menurut dia, salah satu penyebab perilaku koruptif sulit diberangus ialah ringannya hukuman bagi para pelakunya.
Sumber: Koran Tempo, 29 Juni 2015
https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/2772-ironis-puasa-tak-cegah-korupsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar