Jangan Memberhalakan Kekuasaan

Detail Diterbitkan pada Senin, Juli 23 2012 13:39 Dibaca: 2187
img4ebceee35e041BusyroMuqoddas, anggota pimpinan dan Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan perlunya umat Islam bersyukur atas begitu banyaknya kenikmatan yang diperoleh. Salah satunya dengan ikhlas memenuhi perintah berpuasa di bulan Ramadan 1433 H.
Selama beribadah di bulan Ramadan, Busyro mengajak umat Islam untuk merefleksikan Al Quran yang menyempurnakan kitab suci sebelumnya. Kaum muslim harus memiliki prinsip keyakinan yang berlaku secara sah menurut Allah adalah Al Quran.
"Ada banyak pelajaran, amsal, tamsil sejarah masa lalu juga nilai-nilai kebenaran yang bisa jadi teori. Mana yang hak dan bathil menurut Allah, segala-galanya ada. Al Quran telah dijaga kemurniannya oleh Allah, tugas manusia memahami dan mengamalkan dengan tepat," kata Busyro Muqoddas dalam ceramah tarawih Sabtu, (21/7)di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.
Di Indonesia lebih penting lagi, yaitu bagaimana pengertian di dalam Al Quran lalu dijalankan dalam segala bidang. Bukan malah dijadikan lahan untuk mengeruk keuntungan dengan tindakan tidak terpuji. Busyro menyinggung adanya kasus korupsi terkait pengadaan Al Quran. Secara retoris, dipertanyakan apakah perlu dicetak berlebihan, apalagi proses pengadaan percetakan bermasalah.
"Paling tepat memang selama bulan suci ini, Al Quran dikaji, melakukan tadarus sekaligus memahami makna di dalamnya. Mengkaji lalu dikaitkan dengan situasi kekinian. Saya mengajak untuk mempelajari doa Nabi Ibrahim dalam surat Ibrahim ayat lima, dan ingatlah ketika Ibrahim berdoa, jadikanlah negeri ini (Mekah) jadi negeri yang aman dan jauhkanlah dari penyembah berhala,"kata Busyro.
Apakah ayat tersebut berlaku juga di Indonesia, terkait hal itu perlu kajian tafsir bahwa dalam ayat tersebut Ibrahim mengajarkan kepada anak cucunya, jangan sampai menjadi penyembah berhala. Konteksnya sekarang, bukan dalam bentuk areaarea tapi berhala itu salah satunya adalah kekuasaan.
Busyro mencontdhkan adanya berita yang tiap hari tersaji di media cetak dan elektronik, kini banyak tokoh partai politik yang bersiap melangkah ke 2014. Itu tidak ada yang salah, karena begitulah aktivitas partai politik.Tapi kalau caracara yang dipilih ala Machiavelisme, menghalalkan segala cara, maka siapapun yang aktif di parpol berupaya meraih kekuasaan dengan segala cara apa pun itulah maksudnya menyembah berhala kekuasaan.
"Saya tidak mengatakan seluruh aktivis parpol bertindak demikian. Masih ada orang parpol yang bersih akhlaknya tapi ada yang memberhalakan parpol sebagaijalan mencari kekuasaan, setelah meraihnya tak mengabdi untuk masyarakat," katanya.
Sumber : Jurnal Nasional 23 Juli 2012
https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/552-jangan-memberhalakan-kekuasaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar