
Detail Diterbitkan pada Rabu, April 22 2015 13:00 Dibaca: 1269

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyatakan, perempuan dapat berkontribusi besar dan berperan dalam pemberantasan korupsi di negeri ini. Perempuan, kata Puan, merupakan salah "tiang negara" yang dapat membuat bangsa ini tetap berdiri tegak.
Puan menyampaikan hal itu usai menjadi pembicara kunci dalam acara Gerakan Nasional Antikorupsi yang mengusung slogan "Saya, Perempuan Anti Korupsi" di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Selasa (21/4). Gerakan yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini digelar bertepatan dengan Hari Kartini, 21 April 2015.
"Perempuan merupakan salah satu garda terdepan dalam mengubah mental yang merugikan masyarakat," ujar Puan.
Hadir dalam acara itu beberapa pimpinan KPK di antaranya Pelaksana Tugas Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dan wakil ketua Zulkarnaen. Sejumlah tokoh perempuan juga hadir dalam acara itu seperti mantan ibu negara Shinta Nuriyah Wahid, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa.
Puan mengatakan, korupsi telah merusak seluruh sendi-sendi kehidupan di negeri ini. Namun, kata Puan, korupsi bisa dicegah dan diberantas salah satunya dengan mengubah mental bangsa Indonesia menjadi lebih jujur dan malu untuk melakukan sesuatu yang merugikan bangsa.
"Peran itu awalnya dimulai dari keluarga. Di keluarga atau rumah yang berperan mendidik adalah ibu. Bagaimana kita, kaum perempuan, menyadarkan keluarga kita, khususnya kepada anak-anak kita, harus ada budaya malu jika melakukan hal-hal yang menyesatkan dan merugikan masyarakat seperti contohnya korupsi," tutur Puan.
Keberadaan perempuan, tambahnya, sangat penting tidak nanya di keluarga tetapi juga di lingkungan masyarakat. Kaum perempuan, lanjut Puan, memiliki peran yang sangat penting untuk membangun karakter bangsa dan menopang gerakan Revolusi Mental yang digelorakan pemerintahan Joko Widodo Jusuf Kalla mulai dari keluarga masing-masing. "Perempuan-perempuan Indonesia harus menjadi tiang negara, menggelorakan antikoprupsi," ujarnya.
Menurutnya, perempuan-perempuan Indonesia harus menempatkan posisi yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga buat keluarga dan lingkungan. Di samping itu, Puan berharap ada kaum perempuan menjadi salah satu pimpinan KPK pada masa yang akan datang. Saat ini, kata dia, sudah banyak perempuan Indonesia yang menempati posisi strategis di lembaga eksekutif dan legislatif. Semuanya, telah menunjukkan prestasi.
Puan merespons pernyataan Ruki yang dalam kesempatan itu menantang kaum perempuan Indonesia untuk menjadi calon pimpinan KPK periode mendatang. Ruki menilai perempuan juga berhak menjadi pimpinan KPK karena kemampuan tidak dapat dinilai berdasarkan gender. "Sepanjang dia punya kemampuan, ya kita dukung," kata Ruki.
Puan mengatakan, jabatan pimpinan KPK merupakan posisi strategis bagi perempuan untuk berperan dalam pemberantasan korupsi. "Kalau KPK dipimpin oleh perempuan, maka itu jabatan strategis yang membawa perubahan dahsyat di negeri ini," ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini. (jpnn)
Sumber: Indo Pos, 22 April 2015
https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/2636-garda-depan-berantas-korupsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar