Dampak Korupsi Diusut Anak Muda Berperan Penting Melawan Korupsi

Detail Diterbitkan pada Jumat, Mei 03 2013 11:12 Dibaca: 2346
img4f3c74b13f4abJakarta - Dalam pengusutan kasus korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi tidak hanya akan mengusut tindak pidananya, tapi juga dampak tindakan korupsi itu. Hal itu berupa pencucian uang, penggelapan pajak, serta pelanggaran hak konstitusi rakyat yang turut dirugikan akibat korupsi tersebut.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dalam diskusi Survei Integritas Anak Muda 2012 Transparency International Indonesia (TII) di Jakarta, Kamis (2/5), mengatakan, pemberantasan korupsi semakin diarahkan pada pemiskinan koruptor.”Kita tidak hanya membidik tindak pidana korupsi. Pencucian uang, penggelapan pajak, dan dampak kejahatan korupsi akan turut diperhitungkan dalam proses hukum. Ini tidak main-main agar penjahat tidak bisa lolos hanya di persoalan kerugian uang negara semata,” kata Bambang.
Dia mencontohkan, dalam korupsi sektor kehutanan dan perkebunan, dampak kerusakan lingkungan akan diperhitungkan sebagai bagian dari tindakan kejahatan koruptor. Hal itu mencakup tindakan para pembuat kebijakan dan pengusaha yang terlibat dalam kejahatan yang merusak lingkungan hidup.Perhitungan tersebut juga dikenakan pada korupsi yang mengakibatkan hilangnya hak- hak rakyat untuk bisa memperoleh pendidikan sesuai hak konstitusi, semisal korupsi di bidang pendidikan.
Bambang mengatakan, langkah-langkah pemiskinan koruptor tersebut sedang dimatangkan dan menjadi bagian dari program kerja KPK. KPK juga menyiapkan sejumlah langkah penyitaan harta kekayaan yang diperoleh dengan cara tidak sah (illicit enrichment). Generasi mudaKoordinator Riset TII Lia Toriana mengatakan, hasil Survei Integritas Anak Muda yang diadakan TII menemukan, generasi muda Indonesia masih menghargai sifat jujur dan antikorupsi.
Namun, sebagian besar dari mereka sudah tidak percaya sistem hukum mampu menindak korupsi di lembaga kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.Survei juga menunjukkan, pada umumnya kaum muda di Jakarta melihat integritas sebagai sesuatu yang penting dimiliki agar mereka tidak terjebak korupsi. Anak muda berperan penting untuk melawan korupsi.
”Selain itu, mereka juga menyadari bahwa korupsi bukan semata-mata persoalan pribadi yang merugikan diri sendiri dan keluarga, melainkan juga memiliki dampak yang merusak perekonomian masyarakat dan pembangunan bangsa,” kata Lia.Survei ini didasarkan pada pemahaman bahwa korupsi sebagai problem sosio-politik. Mengatasinya tidak dapat mengabaikan pentingnya pergantian generasi (generational change), baik di tingkat masyarakat maupun kekuasaan.Dengan populasi sebanyak 26 persen (62 juta) penduduk Indonesia dan 31 persen (2,9 juta) penduduk DKI Jakarta berdasarkan Sensus Penduduk 2010, anak muda merupakan kelompok strategis dalam upaya melawan korupsi jangka panjang.Anak muda yang dimaksud dalam survei ini berusia 16-30 tahun.
Survei dilakukan pada Juli-Desember 2012 terhadap 2.000 responden dengan mengambil sampel di 50 kelurahan di lima kota di DKI Jakarta.Sebagai penunjang hasil survei, dilakukan pula diskusi melalui focus group discussion dengan peserta anak muda serta panel pakar yang memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang anak muda di Jakarta.
Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Sukron Kamil, mengingatkan, lini terdepan melawan korupsi harus dimulai bukan dari generasi muda, melainkan pendidikan dasar di tingkat balita.Dia mengatakan, perubahan harus dimulai sejak dini dan anak muda harus terus didorong memerangi korupsi, yang kini juga melanda kaum muda. Bahkan, terjadi pengaderan korupsi di berbagai tingkatan, terutama di dunia politik.
Sumber : Kompas, 03 Mei 2013
https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/1050-dampak-korupsi-diusut-anak-muda-berperan-penting-melawan-korupsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar