Detail Diterbitkan pada Jumat, November 09 2012 09:30 Dibaca: 1837
img4bcff06a05be9Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memuji sistem pelayanan publik di Kota Surabaya karena secara umum sudah terkomputerisasi dan dilakukan secara online. Sistem ini ini mampu mencegah korupsi.
"Kami menjadikan Surabaya sebagai benchmark (tolok ukur kinerja) di tingkat nasional," kata Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Dedie A Rachim di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/11). Di Surabaya, KPK mengamati Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap, Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengujian Kendaraan Bermotor Wiyung, dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr Muhamad Soewandhie pada 10 September-5 Oktober 2012. KPK melihat ada kekurangan di tiga instansi tersebut seperti kurangnya fasilitas dan jumlah petugas.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan membutuhkan pelayanan publik yang efektif supaya kinerja pemerintahan lancar. "Setiap hari ada 1.000 berkas perizinan yang masuk. Jika tidak efektif, kami akan kerepotan," katanya.
Tak beranjak
Di Jakarta, staf Direktorat Penelitian dan Pengembangan KPK Niken Aryati menyatakan, dari 33 provinsi dan 60 kabupaten/kota yang jadi obyek survei integritas KPK, perbaikan layanan publik tak beranjak signifikan. Hasil survei integritas KPK tahun 2011 akan dipublikasikan saat Hari Antikorupsi pada Desember mendatang.
Niken mengungkapkan, jika melihat tren hasil survei integritas sejak 2007 hingga 2009, hasilnya tak pernah menjadi lebih baik secara signifikan. Ada perubahan nilai survei integritas, tetapi tak terlalu banyak. "Surabaya, Yogyakarta, dan Denpasar cenderung di atas rata-rata. Sistem pelayanan publik yang baik sudah terbangun, tetapi belum bisa dipastikan dapat jadi contoh," katanya.
Sumber : Kompas, 09 November 2012
https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/714-kpk-puji-kota-surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar