Total Tayangan Halaman

Kamis, 08 Agustus 2019

Peringkat Terbaik, Tapi tidak Lolos CPNS


Meski dapat peringkat terbaik, kelulusan Drg Romi dalam seleksi CPNS dibatalkan karena ia berkursi roda. Kalau Gajahmada dukung Drg Romi dapat keadilan, kamu bisa dukung petisinya di bawah ini.
Presiden @Jokowi dan Gubernur Sumbar @irwanprayitno, kami minta #JusticefordrgRomi.
Petisi oleh LBH Padang
 9.984
Pendukung
Tandatangani PetisiPernahkah kamu merasa diperlakukan tidak adil hanya karena kamu menggunakan kursi roda? Atau kamu hanya butuh alat bantu tapi orang-orang menilaimu tidak mampu? Seperti itulah kira-kira yang dirasakan oleh mereka yang Disabilitas.

Salah satunya cerita drg. Romi Syofpa Ismael, seorang ibu muda yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga harian lepas di Puskesmas Talunan semenjak 2015.

Sayangnya di 2016 ketika melahirkan anak ke 2 Romi mengalami lemah tungkai kaki yang mengharuskan Romi untuk menggunakan kursi roda, namun tidak menyurutkan langkah Romi untuk mengabdikan diri sebagai dokter gigi hingga 2018 Romi mendaftarkan diri mengikuti seleksi CPNS dan mendapatkan peringkat teratas.

Romi sudah mengantongi rekomendasi kesehatan dan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Tupoksi sebagai dokter gigi serta sudah dinyatakan lulus oleh BKN, namun kemudian kelulusannya dibatalkan oleh surat keputusan Bupati Solok Selatan dengan alasan tidak sehat jasmani, digagalkan hanya karena hal yang tidak substantif.

Keputusan Bupati Solok Selatan merampas hak Romi dengan mmengeluarkan kebijakan yang sewenang-wenang.

Untuk itu kita perlu menyuarakan bahwasannya telah terjadi diskriminasi pada drg. Romi dan memperjuangkan agar dikembalikannya hak Romi sebagai lulusan CPNS 2018 agar bisa mengabdikan diri sebagai pegawai tetap dan upaya menghapuskan fikiran diskriminatif terutama pada Disabilitas.

Disabilitas itu berdaya kok, Disabilitas adalah orang-orang yang luar biasa diatas kondisinya yang memiliki sedikit hambatan. 

Jika kamu setuju dengan ini, hayo dukung drg. Romi untuk mendapatkan kembali kelulusannya yang dibatalkan oleh Bupati Solok Selatan dan gerakan ini untuk mengajak orang-orang agar peduli dan tidak mendiskriminasi orang-orang Disabilitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar