Kilas Balik KPK :
TIGA SEKAWAN & HAPPY FIVE
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berdiri buat berantas kejahatan korupsi yang sudah menjadi kanker dan menggerogoti negara. Semasa kepemimpinan Taufiqurrahman Ruki sampai Antasari, KPK memiliki integritas yang diakui. Pemberantasan korupsi KPK mampu membongkar kasus-kasus besar. Semasa kepemimpinan mereka, proses penyidikan KPK dijalankan dengan prosedur dimana pekerja penyidik tidak dapat berhubungan langsung dengan pimpinan. Pekerja penyidik harus melalui Kasatgas yang kemudian diganti menjadi Direktur Penyidikan sebagai penghubung ke pimpinan KPK.
AS BW NB.jpg
Memasuki kepemimpinan Abraham Samad, Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas, KPK mengalami perubahan besar. Tokoh-tokoh perubahan KPK tadi disebut Tiga Sekawan Tokoh Perubahan KPK.
Tiga Sekawan menghapus jabatan Direktur Penyidikan agar para pekerja penyidik dapat berkomunikasi langsung dengan pimpinan. Perubahan besar ini membuat Tiga Sekawan lebih leluasa mengatur arah penyidikan yang dilakukan para pekerja penyidik. Semenjak itu mekanisme penyidikan KPK ditentukan sepenuhnya oleh Tiga Sekawan.
KPK menjadi leluasa mengatur arah penyidikan kasus-kasus yang sedang ditangani supaya sejalan dengan proses politik. Berkat tangan dingin Tiga Sekawan, KPK menjadi lebih kuat karena bisa campur tangan di panggung politik. Tujuannya pasti baik.
Sebelum tangan dingin Tiga Sekawan melakukan reformasi itu, KPK dinilai jahat karena pengungkapan kasus-kasus korupsi besar dilakukan tanpa melihat dampak politiknya. Seringkali konsolidasi politik tingkat tinggi demi kepentingan bangsa dan negara tak diindahkan KPK. Mekanisme KPK yang berantas korupsi tanpa tebang pilih sering berdampak merusak suasana damai yang susah payah dicapai melalui proses politik tingkat tinggi. Berkat tangan dingin Tiga Sekawan, KPK tak lagi menjadi lembaga jahat. Proses pemberantasan korupsi dapat dibuat sejalan dengan proses politik nasional.
Berkat tangan dingin Tiga Sekawan, Istana Negara happy, Wakil Rakyat happy, Partai Politik happy, Pengusaha happy, Rakyat happy. Sebut saja, Happy Five.
Apa iya rakyat happy? Pasti happy. NKRI kan negara Demokrasi. Rakyat punya hak pilih setiap 5 tahun. Pemerintahnya kan hasil proses demokrasi. Pemerintah happy sudah pasti mewakilkan aspirasi rakyat. Happy-nya pemerintah, happy-nya rakyat. Logika sederhana gan. Jangan dipersulit.
Cheers and Salutation buat : Tiga Sekawan dan Happy Five
https://www.gerakgerik.com/gerakgerik/intro-3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar