Total Tayangan Halaman

Kamis, 25 Juni 2020

DI/TII MEMAKSAKAN AGAMA?

DI/TII memaksakan agama?
______

Jika benar kami memaksakan agama di daerah Tana Toraja pada umumnya, maka sesudah gerakan "hasad dengki" Komunis di daerah Toraja Timur kami hancurkan, mengapa kami tidak menyeberang pula ke daerah Toraja Barat? Diwaktu kapankah pasukan-pasukan tentara kami (DI/TII) memasuki daerah Toraja Barat melakukan pemaksaan agama?

Jika pihak kami DI/TII telah menyatakan kesanggupan menghancurkan gerombolan Usman Balo yang jauh lebih kuat dan lebih berani dari segala gerombolan yang ada di dalam hutan Sulawesi Selatan dan Tengah, mengapa "gerombolan liar" yang kami tahu ada di daerah Toraja Barat tidak kami hancurkan pula?

Karena peristiwa hasutan "hasad dengki" Komunis di daerah Toraja Timur dan Palopo Utara saya singgung dalam buku kecil ini, maka ada baiknya jika saya singgung pula kejadian-kejadian dalam peristiwa lainnya, yang juga dijadikan "propaganda busuk" Komunis bersama RI Sukarno, yaitu tindakan pihak kami (DI/TII) di Sulawesi menawan orang Eropa, dan demikian dengan penawanan pastor H. Versteeden, dan peng-Islaman Overste J.W. Gerungan dengan segenap anak buahnya dari satuan RTP - "Anoa" /PRRI-PERMESTA".

Apa sebenarnya kejadian pada peristiwa-peristiwa itu?

-nantikan postingan berikutnya-
__
sumber: Catatan Abdul Qahhar Mudzakkar, th. 1960

Tidak ada komentar:

Posting Komentar