Berita KPK 22 Juli 2019
Semarang, 21 Juli 2019. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Kongkow Hepi dan Seru Bareng JAGA” disingkat KOPI SENJA di Kota Semarang (20/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan korupsi dengan mendorong pengawasan dan perbaikan sistem pendidikan dan kesehatan di Kota Semarang.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama dua hari yaitu pada Sabtu-Minggu, 20-21 Juli tersebut dibuka oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi, bertempat di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan dihadiri oleh peserta yang terdiri dari perwakilan siswa SMA/SMK, mahasiswa jurusan TI, Jurnalis hingga pegiat jurnalisme warga.
"Agenda hari pertama berupa kegiatan santai bersama siswa dan mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas mereka tentang pencegahan korupsi pada era digital," kata Febri Diansyah, juru bicara KPK.
Pada sesi tersebut, para siswa yang hadir diperkenalkan tentang platform JAGA. Dilanjutkan dengan agenda hari kedua yaitu pelatihan jurnalisme warga yang dilakukan bersama masyarakat dan jurnalis lokal Semarang.
Dalam acara ini, KPK juga menghadirkan beberapa narasumber seperti Arief Budiman CEO Petakumpet yang membawakan materi tentang bagaimana menghadapi industri 2.0, kiat mengeksplorasi sumber data bidang kesehatan dan pendidikan, serta tips membuat laporan jurnalisme warga.
"Pelatihan ini merupakan aksi kolaborasi upaya pencegahan korupsi bersama pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat umum," kata Febri.
KPK berharap melalui kegiatan ini akan muncullocal champion di bidang pendidikan dan kesehatan yang memahami dan mampu menggunakan platform JAGA sebagai sarana advokasi juga edukasi kepada masyarakat.
“Nantinya local championtersebut dapat memanfaatkan JAGA untuk berbagai informasi dan data terkati pelayanan publik di Semarang.” Lanjut Febri
JAGA merupakan sebuah platform yang diinisiasi oleh KPK bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait dalam menyajikan data tentang informasi publik. Saat ini konten informasi yang tersedia dalam platform tersebut adalah terkait pendidikan, kesehatan dan dana desa.
JAGA diluncurkan sebagai bentuk baru pencegahan korupsi di masa depan dengan berbasis digital. Sebelum dapat digunakan secara optimal, KPK memandang perlu pemberdayaan kepada target user platform JAGA agak dapat memanfaatkan seluruh data di dalam platform tersebut.
Sejak tahun 2016 sampai dengan saat ini, JAGA telah mengumpulkan lebih dari 400.000 profil sekolah dan informasi lain bidang Pendidikan; 13.000 profil Rumah Sakit dan Puskesmas; serta 74.000 profil Desa di seluruh Indonesia. Data tersebut dihimpun dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Kementerian Agama; Kementerian Kesehatan; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Kementerian Dalam Negeri; dan Kementerian Keuangan.
Sebagai bentuk trigger mechanism, KPK juga telah menginisiasi serangkaian pertemuan dengan CSO (Civil Society Organization) dari beragam bidang pelayanan publik (pendidikan, kesehatan, desa, dan anggaran) sebagai upaya pengembangan platform JAGA. KPK mendorong komitmen bersama dari perwakilan CSO dan masyarakat untuk dapat mengoptimalkan implementasi penggunaan platform JAGA pada bidang-bidang tersebut di Kota Semarang, Jawa Tengah.
(Humas KPK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar