Kota Palopo Membara , Pasca Penetapan Hasil
Pilwalkot, 6 Kator Pemerintah terbakar, Kantor Golkar juga ikut dibakar
Pengumuman
penetapan Wali Kota Palopo terpilih pada Minggu, 31 Maret 2013 lalu, berakhir
antiklimaks. Tak ada tepuk tangan gembira, malah terjadi amuk massa yang
menyebabkan Kantor Wali Kota Palopo, Kantor DPC Partai Golkar Palopo, Kantor
Harian Palopo Pos, dan Kantor Dinas Perhubungan, terbakar.
Palopo – Tipikor Investigasi Minggu (31/3) Suasana di Kota
Palopo, Sulawesi Selatan, petang sangat mencekam. Sebanyak 6 kantor pemerintah yaitu,
Kantor Wali Kota, , Kantor Panitia Pengawasan Pemilu, Kantor Camat Wara Timur, Kantor Dinas PU
, Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dibakar saat ratusan massa
mengamuk. Sementara itu Sekretariat Golkar Palopo, Kantor Harian Palopo Pos dan
Kantor Biro Fajar juga tak luput dari serangan bom molotov sehingga ikut
terbakar.
Pembakaran
itu sendiri terjadi
setelah massa yang diduga dari kubu Hatita (Haidir Basir dan Tamrin Jufri) mendatangi
kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Palopo tempat rapat pleno perhitungan suara
putaran kedua digelar. Meski dijaga oleh aparat kepolisian dibantu TNI untuk
menjaga proses perhitungan suara di kantor KPU itu. Tapi karena jumlah massa
yang datang lebih besar, yang diperkirakan lebih dari 500 orang, maka suasana
menjadi tidak bisa terkendali dan akhirnya rusuh.
Setelah Judas Amir-Akhmad Syarifuddin unggul, ditetapkan oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Palopo sebagai pemenang suasana mulai kurang kondusif. Saat
pengumuman pemenang itulah pendukung calon yang kalah bertindak brutal. Mereka
merusak dan membakar sejumlah perkantoran, lantaran tidak puas dengan hasil
rekapitulasi perhitungan suara KPUD, karena diduga ada penggelembungan suara.
Massa terus berdatangan dan langsung menyerang dengan batu, melemparkan bom
molotov ke arah gedung.
Pendukung Haidir Basir
tidak bisa menerima penetapan dilakukan KPU karena
masih banyaknya kecurangan yang terjadi yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Apalagi ditengarai ada orang besar yang berada dibalik upaya kemenangan penuh
kecurangan pasangan JA yang belakang disokong penuh oleh Golkar, jelas seorang warga yang tak mau ditahu
identitasnya.
Masyarakat yang marah secara spontan melakukan pergerakan
karena tak bisa menerima kecurangan didepan mata mereka terjadi. Sementara KPU dan Panwas tidak mampu berbuat
apa-apa mengatasi kecurangan tersebut. Bahkan terkesan ikut mendukung calon tertentu. Kantor-kantor yang dibakarpun dianggap menjadi bagian
dari kecurangan dan upaya pemenangan paksa pihak Judas Amir- Ahmad Syarifuddin, yakni KPU, Panwas, Golkar, Kantor Camat dan Kantor
Walikota . Sayangnya kantor Media Palopo Pos dan Perwakilan Fajar ikut juga
dibakar oleh massa.
Petugas keamanan mencoba memukul mundur massa, aksi saling lempar
terjadi, situasi makin tak terkendali karena tiba-tiba kantor Wali Kota Palopo
terbakar menyusul beberapa kantor-kantor lainnya.
Saat kantor
Wali Kota Palopo terbakar ternyata secara serentak beberapa tempat lain terjadi pembakaran seperti kantor
Partai Golkar, kantor Panitia Pengawasan (Panwas), kantor Camat Wara Timur, dan
kantor Palopo Pos.
Massa
Hatita juga sempat terlibat bentrok dengan massa Judas Amir-Ahmad Syarifuddin
(JA) yang jumlahnya hampir sama yang dinyatakan sebagai pemenang. Beruntung tak
ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Pengumuman
penetapan Wali Kota Palopo terpilih itu sendiri berakhir antiklimaks. Tak ada
tepuk tangan gembira, malah terjadi amuk massa yang menyebabkan Kantor Wali
Kota Palopo, Kantor DPC Partai Golkar Palopo, Kantor Harian Palopo Pos, dan
Kantor Dinas Perhubungan, terbakar.
Persaingan antara pasangan Judas Amir-Ahmad Syarifuddin (JA) dan Haidir Basir-Thamrin Jufri (Hati) memang berlangsung ketat. Perbedaan suara antara keduanya hanya 738 suara, di mana pasangan JA memperoleh 37.469 suara, sedangkan Hati 36.731 suara.
Jumlah
Kerugian
Kerugian materi akibat kerusuhan massal di Kota Palopo, Sulawesi
Selatan, Minggu (31/3), diperkirakan mencapai Rp 100 miliar. Karena itu,
dibutuhkan anggaran Rp 100 miliar untuk membangun kembali enam gedung
perkantoran yang hangus.
Wakil
Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso, Rabu, mengemukakan, dari hasil analisis
Pemerintah Kota Palopo, bangunan yang dibakar mesti dibangun kembali dari awal.
”Tak bisa sekadar direnovasi karena kebakaran merusak fondasi dan kerangka
gedung,” ungkapnya.
Berdasarkan
inventarisasi, bangunan yang dibakar meliputi separuh bagian kantor Wali Kota
Palopo, Kecamatan Wara Timur, Dinas Perhubungan, Panitia Pengawas Pemilu, Dewan
Pimpinan Daerah Partai Golkar, dan harian Palopo Pos. Adapun kantor Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
rusak berat. ”Kami berharap ada bantuan dari pusat dan provinsi,” kata Rahmat.
Istana Bereaksi
Cepat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat khusus membahas
rusuh pemilihan kepala daerah di Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (31/3)
kemarin. Rapat digelar di Kantor Presiden, Senin (1/4) siang ini.
Dalam agenda Istana Kepresidenan rapat itu akan digelar pukul 11.00 WIB.
Rapat itu akan dihadiri Wakil Presiden, Menko Polhukam, Menko Perekonomian,
Menko Kesra, Mensesneg, Sekretaris Kabinet, Kepala UKP-PPP, Menteri Dalam
Negeri, Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BIN.
Sementara itu Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat
Irjen Mudji Waluyo ikut memantau perkembangan di Palopo pasca kerusuhan. Beliau
memberikian garansi jika kondisi Palopo sudah membaik. Masyarakat,
pemerintahan, dan ekonomi kembali sudah berjalan lancar pasca pengerusakan dan
pembakaran kantor Pemerintah.
“Semua sudah terkendali dan kondusif. Fungsi pemerintahan berjalan,
perekonomian berjalan, dan kegiata masyarakat juga normal “demikian penjelasan Kapolda sulsel, Mudji Waluyo kepada wartawan Senin (1/4). Untuk menjaga situasi ini, Mudji melanjutkan, sejak
Minggu malam tiga satuan setingkat kompi (SSK) Brimob dan dua SSK TNI sudah
digeser ke Palopo untuk memperkuat pengamanan
yang sudah ada di sana. Sehingga total saat
ini sudah ada 1157 personil pengamanan.
Polres Palopo berhasil menangkap satu orang yang diduga pelaku buntut
dari rusuh Minggu (31/3). Polisi masih mengembangkan penyidikan untuk mencari
pelaku lain yang terlibat dalam rusuh yang dipicu oleh ketidakpuasan massa
calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut lima Haidar Basir-Thamrin
(Hatita) yang tidak menerima hasil rekapitulasi perhitungan suara itu.
Reaksi
PKS dan PKB
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi
Selatan siap mengusut penyebab kerusuhan pilkada di Kota Palopo. DPW PKS
menilai Pilkada Palopo didalangi tindak kecurangan oknum tertentu.
"DPW
PKS sangat menyesalkan terjadinya kerusuhan di Kota Palopo dan meminta kepada
semua pihak agar dapat menahan diri dan DPW PKS akan melakukan investigasi
terhadap penyebab kerusuhan ini," kata Ketua DPW PKS Sulsel Andi Akmal
Pasluddin saat mengonfirmasi Tribun via telepon selulernya, Minggu
(31/3/2013).
Menurut Wakil Ketua DPRD Sulsel ini, kerusuhan diduga akibat pilkada yang tidak berjalan jujur dan merugikan salah satu pihak. Tindak anarki massa menyusul keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palopo yang menetapkan pasangan Judas-Akhmad (JA) sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo terpilih.
Menurut Wakil Ketua DPRD Sulsel ini, kerusuhan diduga akibat pilkada yang tidak berjalan jujur dan merugikan salah satu pihak. Tindak anarki massa menyusul keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palopo yang menetapkan pasangan Judas-Akhmad (JA) sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo terpilih.
Untuk itu, Dewan Pengurus Wilayah
(DPW) PKS Sulawesi Selatan siap mengusut
penyebab kerusuhan pilkada di Kota Palopo. DPW PKS menilai Pilkada Palopo
didalangi tindak kecurangan oknum tertentu.
Sebut saja Kantor Kecamatan Wara Timur yang terbakar.
Sebab,, ribuan massa itu mensinyalir, jika Kantor Kecamatan itulah yang menjadi
sumber berawalnya dugaan kecurangan di putaran kedua Pilkada Palopo.
Sementara
itu di Jakarta, Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Ja'far, ikut menanggapi terjadinya
anarki pasca penetapan pemenang oleh KPU setempat, menyatakan bahwa aksi anarki
yang dilakukan sekelompok massa tersebut tidak akan terjadi bila Komisi
Pemilihan Umum Daerah setempat bersikap netral dengan pelaksanaan Pilkada di
Palopo.
Menurut Anggota Komisi IV DPR Fraksi PKB , kemarahan sebagian masyarakat Palopo tak lepas dari kekecawaan mereka terhadap sikap KPUD yang tidak independen. "Kerusuhan Palopo ini kan berawal dari ketidaknetralan KPUD dalam Pemilukada. Seharusnya KPUD netral tidak boleh terlibat dalam pemenangan Pilkada, karena jika KPUD demikian rakyat marah karena terindikasi kecurangan oleh KPUD," kata Marwan.
Selanjutnya beliau menyarankan untuk menghindari konflik yang berkepanjangan Dewan Kehormatan Pelaksana Pemilu (DKPP) selayaknya memanggil seluruh Anggota KPUD terkait dugaan ketidaknetralannya dan keterlibatan pemenangan yang dilakukan mereka dalam Pilkada tersebut. "Oleh Karena itu DKPP harus memanggil KPUD. Bila benar terjadi pelanggaran DKPP harus memberikan sanksi tegas terhadap Anggota KPUD," jelas dia.
9 Pelaku kerusuhan ditangkap
Aparat kepolisian Polres Palopo, Sulawesi Selatan, hingga Kamis
(4/4/2013), masih mengejar pelaku kerusuhan pasca-pilwalkot Palopo. Polres
Palopo bahkan berhasil menangkap lagi dua warga yang diduga terlibat dalam
pelemparan dan pembakaran sejumlah bangunan di kota itu. Keduanya, SM dan IL
yang merupakan warga Jalan Belimbing, Palopo, ditahan aparat kepolisian di
kediaman masing-masing ditangkap karena diduga kuat terlibat aksi pelemparan
dan pembakaran kantor DPD II Golkar Palopo.
Kepada
wartawan, Kepala Polres Palopo Ajun Komisaris Besar Endang Rasidin
mengungkapkan bahwa kedua warga tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sampai
saat ini hampir dua minggu pasca kerusuhan, dengan ditahannya kedua orang ini,
maka tersangka pembakaran bangunan perkantoran di Palopo pasca-rapat pleno KPUD
menetapkan pemenang pemilihan wali kota menjadi sembilan orang.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut