Total Tayangan Halaman

Sabtu, 11 Mei 2013

DISTRIBUSI SOAL UJIAN TERSENDAT, UJIAN NASIONAL DIMUNDURKAN


DISTRIBUSI SOAL UJIAN TERSENDAT,
UJIAN NASIONAL DIMUNDURKAN
Sebagaimana dikutip dari Situs Sekretriat Kabinet Republik Indonesia hari ini Minggu (14/4),  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh meminta maaf  adanya persoalan teknis yang menyebabkan jadwal Ujian Nasional (UN) 2013 tingkat SMA/MA dan paket C di 11 provinsi diundur dari jadwal semula Senin (15/4) besok baru bisa dilaksanakan pada 18 April mendatang.
Kemdikbud, lanjut M. Nuh, sudah bekerja hingga dinihari untuk membantu percetakan tersebut. Namun upaya tersebut masih belum berhasil, sehingga diputuskan pelaksanaan UN di 11 provinsi.
"Kami dari kementerian meminta maaf atas segala persoalan teknis yang kita hadapi untuk menyelesaikan UN ini,” kata Mendikbud M Nuh dalam jumpa pers yang digelar mendadak di Gedung A Lantai 1, Kantor Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Minggu (14/4).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, terkait dengan adanya kendala teknis dalam pengepakan naskah soal di percetakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengumumkan penundaan jadwal Ujian Nasional (UN) 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada  jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 provinsi.
Ke-11 provinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN  tersebut adalah: Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Mendikbud menambahkan, pihaknya telah mengkomunikasikan perihal pengunduran jadwal UN ini kepada pihak dinas pendidikan untuk disampaikan ke sekolah dan ke peserta didik. Dia juga telah melakukan komunikasi kepada sejumlah gubernur yaitu Gubernur Bali, Gubernur Kalimantan Timur, dan Gubernur Sulawesi Selatan. “Dan tentu saya jamin untuk disampaikan ke publik. Gubernur siap melaksanakan pergeseran dari jadwal semula,” katanya.
Terkait Ditundanya Ujian Nasional di Sulawesi Selatan, Wakil Rektor I Unhas Prof.Dr.Eng. Dadang Ahmad Suriamiharja, M.Eng mmenyesalkan penundaan ini” Mestinya sudah dapat diantisipasi sebelumnya, sehingga tidak seperti sekarang ini. Penundaan itu akan berimplikasi bagi 800 tenaga pengawas dari Unhas didaerah. Mereka akan berada dilokasi lebih lama dari jadwal semula.
“Itupun kami masih tetap menunggu perintah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan apakah tetap dimundurkan rabu, atau kamis” tambah prof Dadang.
Informasi yang didapat Tipikor Investigasi, Ujian Nasional kali ini yang terdiri dari 20 paket, harus dimundurkan sampai hari kamis untuk dimulai, mundur tiga hari dari jadwal semula.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan, Olahraga dan Pemuda Kabupaten Pangkep Drs Abd Hamid mengatakan, memang Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkep belum mendapat surat resmi dari pusat, pihaknya sudah berusaha menyampaikan kepada semua kepala sekolah tingkat SLTA didaerah ini termasuk kepada orang tua siswa untuk menyampaikan kepada siswa.
Menurut Drs Abd Hamid palaksanaan Ujian Nasional untuk hari Senin akan ditunda pada hari Jum'at (19/4/2013), dan untuk hari Selasa ditunda pada hari Senin (22/4/2013), sementara untuk hari Rabu dan hari Kamis pelaksanaan tetap sesuai jadwal.

Reaksi penundaan Ujian Nasional kali ini juga datang dari  Wakil Ketua Komisi X DPR RI Asman Abnur. Dia berpendapat apabila terdapat kelalaian, maka proses pemilihan lelang tersebut harus dikaji secara menyeluruh.

Dalam mencetak soal, seharusnya ada kriteria dari Kemendikbud terhadap perusahaan yang akan mencetak soal-soal UN. Salah satunya, yaitu kriteria standar yang ditetapkan pemerintah bersama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

“Selain itu, perusahaan tersebut harus mampu menyalurkan soal yang dicetak ke seluruh Indonesia. Dalam hal PT. Ghalia, mereka tidak mampu menyalurkan soal UN ke-11 provinsi di wilayah Indonesia tengah dengan tepat waktu, yang terjadi justru sebaliknya” tegasnya legislator yang membidangi Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan ini.

Masalah di Percetakan
Dalam jumpa pers itu, Mendikbud M. Nuh mengemukakan, untuk mencetak materi UN kali ini pihaknya menunjuk 6 percetakan. Dari keenam percetakan itu, 5 di antaranya sudah siap, sedang 1 percetakan yaitu Galia Printing Indonesia yang tugasnya menyebar soal ke Indonesia Tengah sedang berusaha sekuat tenaga.
Direktur Ghalia Indonesia Printing Hamzah Lukman sebagaimana dikutip www.kemdiknas.go.id mengatakan, penyebab keterlambatan pencetakan karena materi yang dicetak kompleks, dan area percetakan terlalu penuh untuk menghimpun bahan materi tadi.
Menurut Mendikbud, pihaknya telah menggandeng TNI AU untuk melakukan jadwal pengiriman naskah UN yang terlambat tersebut. “Ada 4 hercules, 1 foker, 1 boeing 737 yang sudah disiapkan, TNI AU, siap mendukung pengiriman ini. Setelah selesai pengepakan kita bawa ke Lanud Halim sesuai jalur dan selesai dikirimkan,” paparnya.
Mendikbud menjelaskan, jadwal pelajaran yang diujikan di 11 provinsi tersebut tidak banyak berubah. Untuk jadwal hari Kamis tetap dilaksanakan Kamis, namun untuk Rabu (17/4), diganti jadi Jumat (19/4). Sementara jadwal yang sedianya diujikan pada Senin – Selasa (15-16 Apri)l berubah jadi Senin-Selasa (22-23 April). Khusus untuk jadwal UN SMK tetap berjalan seperti biasa.
Adapun untuk jadwal UN di 22 provinsi lainnya, menurut Mendikbud, akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal semua, yaitu mulai Senin (15/4) besok. Selanjutnya, untuk ujian susulan, Nuh mengatakan, akan dilaksanakan mulai 29 April.
"Untungnya, dalam setiap zona, Indonesia Barat, Tengah, Timur, itu soalnya berbeda. Karena soalnya berbeda, maka untuk 22 provinsi yang lain, tetap dilaksanakan sesuai jadwal, mulai Senin esok," kata M. Nuh.  
Saat menyampaikan konperensi pers itu, Mendikbud Muhammad Nuh didampingi oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim, Inspektur Jenderal Kemdikbud Haryono Umar, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) M.Aman Wirakartakusumah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Khairil Anwar, dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Syawal Gultom

Selanjutnya Mohammad Nuh mengimbau kepada siswa-siswa sekolah menengah atas di 11 provinsi yang mengalami penundaan ujian nasional (UN) untuk memanfaatkan waktu dengan tetap belajar untuk ujian.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut prihatin dengan penundaan ini. “Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertanya kepada saya soal ujian nasional. Alasan SBY menelpon dirinya karena butuh kepastian tentang kesiapan digelarnya UN. Pak Presiden telepon saya, bertanya kapan UN? Saya sampaikan besok Senin. Namun saya juga sampaikan ada persoalan teknis, ada percetakan yang belum rampung," kata Nuh .
Dia menambahkan, SBY menginstruksikan untuk membuat tim investigasi terkait keterlambatan UN disejumlah provinsi yang dimaksud. Ia juga dituntut untuk menjelaskan kepada publik terkait pergeseran jadwal UN. "Beliau sampaikan, lakukan investigasi, kemudian jelaskan ke publik duduk perkaranya," imbuhnya.

Terkait sanksi yang akan diberikan kepada percetakan yang telat menyelesaikan soal-soal UN, Nuh mengatakan pihaknya belum memikirkan hal tersebut."Soal sanksi, saya kira nanti dulu karena kami harus fokus untuk menyelesaikan masalah keterlambatan soal ujian ini," kata paparnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar