Total Tayangan Halaman

Rabu, 01 November 2017

SEJARAH PERKEMBANGAN SKI AIR di INDONESIA.

SEJARAH PERKEMBANGAN SKI AIR di INDONESIA.

Berdirinya Ski Air di Indonesia adalah merupakan inspirasi dari Andi Mattalatta untuk mengajarkan kepada para prajurit TNI (Tentara Nasional Indonesia) bagaimana cara "berenang" sebagai salah satu cara untuk mengamankan dan mempertahankan Negara dari gangguan penjajah dan pemberontak. Banyaknya jumlah pulau-pulau dinegara kita Republik Indonesia inilah yang juga memicu berkembangnya Ski Air di Indonesia.

Pada tahun 1950, Pemerintah RIS (Republik Indonesia Serikat) mendirikan satu Divisi APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) yang masih bernaung dibawah nama TNI dan diberi nama “Gerakan Pertiwi”. Adapun maksud pembentukan DIVISI ini adalah untuk “mengambil alih tanggung jawab Keamanan di Wilayah Indonesia Timur”. “Gerakan Pertiwi” yang didirikan ini berada dibawah pimpinan Operasi, Kolonel A.E Kawilarang dengan komando-komando team tempur antara lain: LetKol. Inf. J.F. Warouw, LetKol.Inf. Soeharto (Presiden Pertama N.K.R.I), Mayor Inf. Andi Mattalatta dan LetKol. Inf. Soekawati.

Divisi “Gerakan Pertiwi” ini mendarat secara serentak pada tanggal 26 April 1950 didaerah tanggung jawab masing-masing, yaitu: Team Tempur Andi Mattalatta mendarat disektor Pantai Barat, Team Tempur J.F. Warouw di sector Kota Makassar, Team Tempur Soeharto di sektor Pantai Selatan dan Team Tempur Soekawati si sektor pantai Timur Sulawesi Selatan. Pendaratan berlangsung dengan sukses dan pengambil alihan tanggung jawab keamanan diseluruh Sulawesi Selatan, berlangsung tanpa penghalang yang berarti.

Dengan munculnya pemberontakan yang dilakukan oleh RMS, pada bulan Desember 1950, Andi Mattalatta dengan batalyon yang baru saja dibentuknya yang dinamakan “OOSTERLING”, ditugaskan ke Ambon untuk menaklukkan RMS di Haruku, Nusa Laut dan Ceram. Pada tanggal 14 September 1951, Andi Mattalatta diangkat menjadi Komandan Basis Militer Ambon dan diberikan 7 batalyon yang harus dibina fisik, mental dan moril nya yang mana mereka secara khusus dilatih agar dapat berenang karena dalam pendaratan-pendaratan dengan menggunakan Landingcraft LCM, LCS dan LCPP, banyak prajurit yang gugur bukan karena kena tembakan tetapi karena tenggelam akibat dari ketidak mampuan mereka untuk berenang.

Pada tanggal 19 Februari 1952, Andi Mattalatta dengan batalyon OOSTERLING nya ditugaskan kembali ke SulSel untuk turut menaklukkan pelarian CTN (Corp Tjadangan Nasional) dibawah pimpinan bekas LetKol. Inf. Kahar Muzakkar, yang kemudian membentuk pasukan-pasukan pemberontak dan menyebarkannya keseluruh pelosok Sulawesi Selatan dan Tenggara. Oleh karena pasukan pemberontak banyak yang medirikan kubu didaerah yang dilindungi oleh rawa-rawa yang cukup dalam, maka banyak tentara pengaman Negara yang tenggelam ketika menyerang ke kubu pemberontak tersebut.

Ketidak mampuan prajurit dalam berenang selalu menjadi pikiran bagi Andi Mattalatta dan mengingatkan Andi Mattalatta pada sebuah film tentang demonstrasi Ski Air berjudul “EASY to LOVE” yang diperankan oleh juara renang Olympiade 1948, Easther William. Film tersebut ditonton oleh beliau pada saat beliau dipanggil oleh Kolonel Gatot Soebroto ke Semarang. Film “Easy to Love” inilah yang kemudian menjadi inspirasi bagi Andi Mattalatta menarik perhatian para prajurit untuk “belajar berenang”.

Pada bulan Oktober 1952 di Pantai Lumpue (didekat Pare-Pare, Sulawesi Selatan), Andi Mattalatta mulai belajar bermain “Ski Air” dengan menggunakan papan yang dibentuk sesuai apa yang beliau lihat di film “Easy to Love” tersebut. Ketika Andi Mattalatta sudah mulai menguasai cara meluncur dengan Ski Air kemudian beliau mengajarkannya kepada para prajurit yang mulai tertarik dengan adanya olahraga yang baru dan unik tersebut. Tetapi karena banyak prajurit yang tidak dapat berenang dan karena pada saat itu belum dikenal “pelampung/life vest”, maka rajinlah para prajurit tersebut untuk belajar berenang agar dapat bermain Ski Air. Demikianlah, dalam waktu yang singkat, Ski Air berkembang di Pare-Pare.

Ketika Andi Mattalatta diangkat menjadi “Komandan Komando Pangkalan Militer Makassar” pada tanggal 1 April 1954, selain mengamankan wilayah kota Makassar dan sekitarnya, beliau juga meningkatkan kegiatan olahraga terutama Olahraga Perairan dengan mendirikan sebuah “rumah ditanah pantai sebelah selatan (yang kemudian hari disebut “Gedung POPSA)” untuk menyimpan alat-alat Ski Air dan Boat-boat/sampan penarik pemain Ski Air. Demikianlah, kemudian olahraga Ski Air ini menarik minat masyarakat dan bangsa Asing yang berdomisili di Makassar yang kemudian ikut belajar bermain Ski Air.

Karena minat masyarakat pada Ski Air semakin berkembang, maka dianggap sudah tiba saatnya untuk mendirikan sebuah organisasi sebagai wadah olahraga ini. Pada tanggal 10 Februari 1957, diadakanlah musyawarah daerah yang berhasil menyusun kepengurusan yang baru, mensahkan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta meresmikan penggunaan rumah yang pernah dibangun sebagai “Rumah perkumpulan”. Kemudian organisasi atau perkumpulan tersebut dinamakan oleh beliau yaitu “Persatuan Olahraga Perahu Motor dan Ski Air – Makassar” disingkat “P.O.P.S.A”.

Pada periode jabatannya sebagai Panglima/Ketua Penguasa Perang DMSST (diangkat pada tgl. 1 Juni 1957), pada tanggal 28 September 1957 yaitu pada Pembukaan PON IV, Andi Mattalatta dengan P.O.P.S.A. yang telah dibinanya, mengadakan demonstrasi Ski Air yang ditonton Bapak Presiden Soekarno bersama rombongan yang terdiri dari 14 orang Menteri Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sejumlah besar Duta Besar dan Perwakilan Negara Sahabat.


Formasi-formasi yang dilakukan ketika POPSA Makassar mengadakan demo Ski Air dihadapan Presiden Ir. Soekarno, tahun 1957 di pantai Losari Makassar.


Ir. Soekarno (waktu itu Presiden NKRI), ketika sedang menyaksikan demo Ski Air dipantai Losari Makassar.

Pada tanggal 19 Agustus 1959, POPSA Makassar bertolak ke Jakarta untuk mengikuti “Interport Regatta I 1959” yang berlangsung tanggal 21 – 23 Agustus 1959 di Tanjung Priok Jakarta. Pada saat ini POPSA diundang khusus oleh Ketua Umum PEROPI Mr. Ali Boediardjo untuk memberikan demonstrasi Ski Air dihadapan masyarakat Jakarta. “Interport Regatta II” tahun 1960 kemudian dilaksanakan di kota Makassar. ” Interport Regatta III 1961” diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 28 – 30 Juli 1961 dimana diperlombakan 2 event yaitu “Trick dan Slalom”.

Ketika selesai mengikuti Pendidikan di SESKOAD, Andi Mattalatta diangkat sebagai AsPri Menteri Keamanan Nasional untuk berbagai tugas khusus. Beliau kemudian mendirikan Club Ski Air untuk “Staf Keamanan Nasional” dan “POPSA cabang Jakarta” yang terdiri dari 6 anak cabang, antara lain anak cabang Kebayoran Baru, anak cabang Tanjung Priok, anak cabang Menteng, anak cabang Kramat, anak cabang Sarinah Store dan anak cabang Halim Perdana Kusuma (Angkatan Udara).

Pada tahun 1970, Andi Mattalatta berhasil menyusun Organisasi Ski Air Indonesia dengan nama “Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia” disingkat PSASI, lengkap dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan mempunya 16 Peng Da di 16 Daerah Tingkat I/Propinsi dan diterima menjadi anggota sementara KONI Pusat. Setahun kemudian PSASI resmi diterima menjadi anggota penuh KONI Pusat dan melepaskan diri dari status sebagai Seksi SKI AIR pada PEROPI.

P.B PSASI mengadakan MUNAS dan KEJURNAS yang Pertama di Makassar (Ujung Pandang) pada tgl. 20 – 28 Agustus 1972. Munas ini diketuai oleh Let Jendral Pol Saleh Iranto dan mengambil keputusan untuk mengangkat Brig Jend Andi Mattalatta sebagai “BAPAK SKI AIR INDONESIA”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar