Beginikah Caranya Berorganisasi, Mengganti Ketua Marcab Setiap Saat ?
Awalnya bermula pejuang LMP yang mempersatukan visi dalam Forum terpicu pemecatan Sekretaris dan Ketua Harian tanpa Peringatan dan membela diri dengan alibi PLT. Bersatulah semua Markas Cabang Kabupaten/Kota seluruh Sulawesi Selatan.untuk melawan kesewenang- wenangan Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Sulawesi Selatan, Irwan Adnan.
Ada 12 Ketua Marcab hadir didalam rapat Mosi Tidak Percaya kepada Ketua Mada Sulsel. Sedangkan Ketua dari Tana Toraja, nanti dapat bergabung hari berikutnya karena ada kendala dan mengikuti undangan Mada SULSEL, Sedangkan ketua ketua Marcab siap membackup hasil Rapat Mosi Tidak Percaya kepada Ketua Mada Sulsel Irwan Adnan. Dan Suratnya dikirim via email WhatsApp, dan melalui mobil.
Cek per cek mengapa tidak ada ketua antusias mengikiti pertemuan bergengsi dengan janji fasilitas seperti ongkos transportasi ke Makassar dan pulang dan tidak takut ancaman Ketua Marcab ternyata jawabannya karena selama ini mereka tidak diperlakukan manusiawi sebagai Pengurus Cabang.
Padahal mereka semua adalah orang lama dan pernah terlibat dalam perkembangan LMP. Mereka rata rata pernah ikut agenda nasional LMP seperti Kongres, Fortanas, Mubes, dan apalagi Rakernas. Mereka mulai menumpahkan uneg uneg sejak masuk FB LMP sampai, dan pada kepemimpinan Irwan Adnan yang paling manusiawi.
Mereka ditutupkan telpon saat ingin berkomunikasi dan melaporkan kendala di daerahnya. Mereka juga mendapat ancaman akan diganti begitu saja dan tanpa alasan jika tidak patuh kepada ketua.
Syamsuddin Dg Lau mereka mendapatkan hal yang memalukan akibat Ketua Mada Sulsel. Saya ditelepon oleh Sekretaris Gajamada Harding untuk hadir di Rekerda 2 Mada SULSEL di Hotel Astra jalan Maipa Pantai Losari Makassar .
Saya datang bersama rombongan, namun betapa terkejut malunya saya karena nama saya telah ada yang ganti. Saya tanyakan kenapa ada ganti namaku kepada panitia, katanya yang ketua yang ganti Ki.
Sewaktu kukonfrontir kepada Ketua Mada Sulsel, dengan sombongnya sambil membelakangi menjelaskan " Lebih baik yang ambil alih adalah Wakil Bupati Jeneponto, Mulyadi Mustamu. Kita kan cuma Kepala Desa, bagaimana bisa mengembangkan LMP.
Dengan mendapatkan penjelasan yang mengecewakan dari Ketua Mada Sulsel, saya mencari Sekretaris Mada Sulsel, Gajahmada Harding untuk mendapatkan penjelasan yang objek. Kenapa saya diganti semena menarik sebagai Ketua Marcab Jeneponto oleh Ketua Mada Sulsel, Irwan Adnan.
Sekretaris akhirnya kudapatkan diluar acara sambil duduk karena memang lagi kondisinya tidak fit dan tidak bisa dengan ruangan ber-AC. Waktu dilaporkan ada pergantian, Sekretaris kaget . Karena yang seharusnya memang mewakili, kenapa Wakil Bupati Jeneponto.
Kemudian Sekretaris memanggil panitia yang bisa menjelaskan kenapa ada perubahan Ketua Marcab Jeneponto secara semena-mena. Dari penjelasan panitia, adalah kehendak Ketua Mada. dan Ketua Marcab Jeneponto dianggap kurang sreg karena cuma seorang Kepala Desa.
Karaeng Lau akhirnya mengerti duduk persoalannya. Seandainya Adinda Sekretaris ku lihat, bikin ribut ma disini. Apalagi ada anggota yang menyaksikan penolakan untuk masuk ke Rakerda Sebagai Perwakilan Jeneponto. Seandainya Adinda tidak kepandaang, bikin ricuhnya dari tadi. Lebih baik pulangma duluan Dinda, tidak enak, sudah ma dipermalukan sama Ketua Mada Sulsel.
Dari penyelidikan Karaeng Lau, ternyata tidak adaji hadir Wakil Bupati Mulyadi Mustamu di acara Rakerda. Dia malah gantikan dengan perwakilan bernama Andi Mustamu. Dan tak pernah lagi muncul karena manusiawi caranya berkomunikasi Ketua Mada Irwan Adnan. Padahal sudah mi Ketua Mada Sulsel mempermalukan saya didepan peserta. Dan bisa dibawah mati sebagai orang Jeneponto karena mempermalukan orang lain didepan orang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar